Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
ITDC: Penanganan sampah MotoGP menerapkan prinsip ekonomi sirkuler
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 03:27:37【Resep Pembaca】712 orang sudah membaca
PerkenalanPetugas saat melakukan pengolahan sampah ajang MotoGP Indonesia di Sirkuit Pertamina Mandalika, Nusa

...Secara langsung program ini mendukung pencapaian beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)
Lombok Tengah (ANTARA) - Injourney Tourism Development Corporation (ITDC) menyangakan penanganan sampah selama ajang MotoGP Indonesia 2025 yang telah berlangsung di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) menerapkan prinsip ekonomi sirkuler melalui integrated food surplus.
"Sebagai bagian dari komitmen terhadap praktik berkelanjutan dalam setiap penyelenggaraan event internasional, kami menerapkan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola berbasis ekonomi sirkuler," kata Destination Research dan ESG Division Head ITDC Rannie Kamil di Lombok Tengah, Jumat.
Ia mengangakan program ini merupakan bentuk nyata ITDC berfokus pada pengelolaan pangan berlebih, pengurangan sampah makanan, dan meminimalisir jejak karbon dari aktivitas konsumsi pangan selama penyelenggaraan acara berlangsung.
Program food surplus management atau pengelolaan makanan berlebih berbasis ekonomi sirkuler ini terdiri dari 2 (dua) kategori, yaitu pertama adalah makanan berlebih yang masih layak konsumsi dikumpulkan dan didistribusikan di hari yang sama kepada volunteer dan masyarakat sekitar, termasuk kelompok anak-anak pengajian di kawasan The Mandalika.
Baca juga: Pemkab Lombok Tengah menyisir sisa sampah ajang MotoGP Indonesia
"Program ini berhasil mengemas kelebihan makanan menjadi 1000 kongak makanan ukuran 500ml atau setara dengan 500 gr yang berisi makanan higienis yang masih layak konsumsi," katanya.
Ia mengangakan langkah ini ngak hanya membantu mengurangi pemborosan makanan, tapi juga menghadirkan manfaat sosial nyata bagi komunitas setempat.
"Secara langsung program ini mendukung pencapaian beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)," katanya.
Sementara itu, kategori kedua adalah Food Waste atau limbah makanan dari makanan yang sudah ngak layak konsumsi, dan akan diolah kembali menjadi kompos agar bermanfaat.
Melalui kerja sama dengan Look Up Agro yang merupakan komunitas setempat binaan ITDC, 4,71 ton sampah makanan berhasil dikumpulkan dan saat ini sedang melalui proses sortasi oleh komunitas tersebut.
Baca juga: TPA Pengengat jadi lokasi penanganan sampah MotoGP Mandalika
Baca juga: Residu sampah ajang MotoGP Mandalika 2023 menurun
"Sampah makanan ini diolah menggunakan metode bio-konversi dengan larva Black Soldier Fly (BSF) dan juga dijadikan kompos secara lokal dan berkelanjutan," katanya .
Selain efektif dalam mengurangi volume sampah, metode ini juga menghasilkan produk bernilai seperti pakan ternak dari maggot dan pupuk organik dari kompos.
"Nantinya maggot ini diimanfaatkan kembali oleh komunitas Look Up Agro, sedangkan hasil kompos akan dimanfaatkan untuk mendukung program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Integrated Farming System ITDC, yang ditujukan kepada para petani binaan di kawasan The Mandalika," katanya.
Suka(11968)
Artikel Terkait
- Paus kirimkan antibiotik ke Gaza seiring masuknya bantuan
- Dompet Dhuafa salurkan bantuan untuk warga Palestina di Yordania
- FAO beri penghargaan pada Sistem Warisan Pertanian Global
- BI bangun tugu uang rupiah tiga dimensi di Bali
- Kemenperin fasilitasi 19 IKM binaan di TEI 2025, perluas akses pasar
- Bertemu Presiden Korsel Lee, Prabowo puji K
- Shakira Amirah sebut sarapan real food bantu anak makin berprestasi
- Mbappe raih sepatu emas, Perez singgung legenda Real Madrid
- Anggota Komisi IX DPR: MBG "senjata perang" pemerintah bangun masa depan
- Sukseskan MBG, Kementerian PANRB perkuat kelembagaan BGN
Resep Populer
Rekomendasi

BGN sebut MBG telah serap satu juta tenaga kerja

Wakapolri soroti pentingnya inovasi menu selera anak di SPPG Polri

Cara tukar tiket dan rundown konser DEADLINE BLACKPINK 2025 di Jakarta

Perempuan salah satu pilar keberhasilan Program MBG

131 dapur MBG di Kepri layani 388 ribu penerima manfaat

Menkomdigi: Indonesia negara kedua di dunia yang batasi anak bermedsos

Atasi gejala angin duduk dengan tepat: Pertolongan dan pencegahannya

Perempuan salah satu pilar keberhasilan Program MBG